Rabu, 11 Februari 2015


North-West Derby ( Liverpool F.C – Manchester United F.C )



Liverpool FC-Manchester United FC persaingan adalah persaingan sepakbola antara Inggris klub Liverpool dan Manchester United. Hal ini dianggap sebagai salah satu pertandingan persaingan terbesar di Eropa.

Klub-klub juga dua tim paling sukses di Inggris; di antara mereka mereka telah memenangkan 121 penghargaan, termasuk 80 trofi besar: 59 (41 besar) untuk Liverpool dan 62 (39 besar) untuk Manchester United. Serta bersaing di lapangan sepak bola, kedua tim juga dua yang terbesar-laba, dan secara luas didukung, klub sepak bola di dunia.

Lama pemain Manchester United Ryan Giggs mengaku bahwa Liverpool melawan Manchester United adalah "mungkin fixture yang paling terkenal di sepak bola Inggris" perlengkapan an biasanya dimainkan saat makan siang karena minat media dan untuk mencegah fans dari minum sebelum pertandingan.

Persaingan antar-kota

   
Persaingan dapat dianggap sebagai manifestasi dari salah satu yang sudah telah ada antara kedua kota sejak zaman industri. Selama ini keduanya bersaing satu sama lain untuk supremasi North West, dengan Manchester terkenal kecakapan manufaktur sementara Liverpool terkenal karena pentingnya pelabuhan.

Setelah Manchester Ship Canal dibangun, kapal bisa melewati Liverpool dan transportasi barang langsung ke Manchester. The Canal Kapal adalah proyek berani dan setelah selesai tahun 1894 itu kanal kapal terpanjang di dunia. The Canal Kapal berarti iuran kurang untuk Liverpool pedagang, yang akibatnya menyebabkan hilangnya pekerjaan di pelabuhan dan kebencian dari orang-orang lokal Liverpool. Sejarawan umumnya menganggap ini sebagai insiden kunci mengapa seperti persaingan antar kota ada. Selain itu, puncak Manchester United termasuk kapal yang mewakili Manchester Ship Canal dan mencerminkan akar perdagangan Manchester. Kapal ini juga termasuk di puncak banyak lembaga Mancunian lainnya seperti Manchester City Council dan saingan Manchester City FC

Selama 1970-an dan 1980-an, dua kota telah menurun karena penurunan industri seperti banyak kota di sebagian besar industri Utara. Namun, kedua kota telah kembali tumbuh dan menemukan sukses, dengan kedua Liverpool dan Manchester sekarang dikenal sebagai kota kelas dunia. Baru-baru ini, Manchester menjadi tuan rumah Commonwealth Games 2002, sementara Liverpool dianugerahi gelar 2008 European Capital of Culture.
Football persaingan

Kedua klub mengklaim gelar 'terbesar Inggris sepakbola klub, setelah memenangkan 80 trofi besar di antara mereka. Liverpool mendominasi sepakbola Inggris 1975-1990, memenangkan 11 kejuaraan liga dan empat Piala Eropa. Demikian juga, Manchester United telah mendominasi sepakbola Inggris sejak tahun 1993, memenangkan 13 kejuaraan liga dan dua Piala Eropa. Selama periode masing-masing dominasi, kedua klub menikmati beberapa musim di mana mereka memenangkan beberapa piala di kedua kompetisi domestik dan Eropa.

Kedua klub demikian sisi bahasa Inggris paling sukses di kompetisi Eropa dan domestik, dengan Liverpool yang telah juara Eropa lima kali (11 piala Eropa secara keseluruhan), sementara Manchester United telah juara Eropa tiga kali (6 piala Eropa secara keseluruhan, termasuk Piala Intercontinental) ; Manchester United juga memenangkan Piala Dunia Klub FIFA. Manchester United telah memenangkan 20 gelar juara Liga Inggris, sementara Liverpool telah memenangkan 18. Manchester United saat ini memiliki 35 penghargaan domestik, sementara Liverpool memiliki 33.


Persaingan pemain

  
Persaingan telah meluas ke para pemain juga: Striker Inggris Wayne Rooney, produk dari kota Liverpool saingan Everton, menggambarkan bagaimana ia dibesarkan membenci The Reds, sementara Liverpool Steven Gerrard mengambil kru film tur rumahnya di mana ia memamerkan koleksi kaos sepak bola ia bertukar dengan pemain lawan sebagai bagian dari setelah mencocokkan rutin; ia menunjukkan bahwa tidak ada kemeja Manchester United di sana dan dia tidak akan memiliki salah satu dari mereka di rumahnya. Manchester United Gary Neville telah vokal publik di masa lalu berkaitan dengan ketidaksukaannya dari Liverpool; setelah pertandingan di mana John O'Shea mencetak gol kemenangan injury time di depan Kop pada tahun 2007, Neville dijelaskan prestasi O'Shea sebagai "mimpi seumur hidup" untuk dirinya sendiri. Neville memarahi oleh fans Liverpool untuk perannya dalam merayakan di depan mereka pada tahun 2006, mencium puncak pada jersey dan muncul berteriak marah terhadap para penggemar.

Pada musim 2011-12, persaingan itu diperparah dengan klaim bahwa, dalam pertemuan pertama Liga musim ini di Anfield, striker Liverpool Luis Suárez rasis United Patrice Evra. Setelah mempertimbangkan bukti, sebuah panel FA menemukan bahwa Suarez telah disebut Evra menggunakan istilah "Negrito" tujuh kali (Suarez sendiri mengakui telah melakukannya sekali, tapi ditolak rasisme) dan Suarez dilarang untuk delapan pertandingan. Ini termasuk Piala FA putaran keempat antara kedua klub (lagi di Anfield), yang memenangkan Liverpool. Namun, pada tanggal 11 Februari 2012, United dan Liverpool bertemu lagi di Old Trafford, dan Suarez memulai pertandingan untuk pertama kalinya sejak ia mulai larangan-Nya. Sebelum kick-off, kedua tim diharapkan untuk berjabat tangan, namun Suarez mengabaikan ditawarkan tangan Evra dan pindah ke pemain Inggris di baris berikutnya (David de Gea). Akibatnya, Rio Ferdinand dan Danny Welbeck menolak jabat tangan Suarez '. Inggris kemudian memenangkan 2-1 dan Evra merayakan di depan pendukung rumah, dengan Suarez dekat. Sir Alex Ferguson menyatakan Suarez menjadi "aib" dan menyarankan bahwa ia seharusnya tidak diperbolehkan untuk bermain untuk Liverpool lagi. Kenny Dalglish tegas membantah setelah melihat jabat tangan terjawab. Hari berikutnya, Suarez, Dalglish dan Liverpool FC semua mengeluarkan pernyataan permintaan maaf atas insiden jabat tangan, yang diterima Serikat. FA memutuskan tindakan lebih lanjut terhadap baik klub atau pemain yang terlibat.

DERBY MERSEYSIDE



Derby Merseyside adalah nama yang diberikan untuk setiap pertandingan klub sepak bola antara Everton dan Liverpool, dua klub paling sukses dari kota Liverpool di Inggris.
Secara tradisional, derby Liverpool disebut sebagai derby ramah karena banyaknya pendukung yang mendukung baik The Reds maupun The Toffees dalam satu keluarga di dalamnya. Pada tahun 1955 sebuah surat kabar nasional sudah menyebutkan pertandingan ini sebagai "Derby Merseyside", 19 tahun sebelum County Merseyside dibentuk.
Derby ini juga dikenal ramah karena tidak adanya pemisahan total dari para pendukungnya. Tidak jarang pemandangan Evertonians dan Liverpudlians duduk bersama selama pertandingan derby. Sebuah pemandangan aneh pada tahun 1984, saat final The Milk Cup di Wembley terjadi. Hampir semua penonton yang hadir di stadion secara bersama-sama melantunkan nyanyian "Merseyside, Merseyside, apakah anda menonton, Manchester?"
Namun, sejak pertengahan 1980-an, persaingan menjadi lebih intensif baik di dalam maupun di luar lapangan. Apalagi sejak dimulainya Liga Primer Inggris, derby Merseyside telah memiliki kartu merah lebih dari jumlah permainannya sendiri, sehingga disebut sebagai "yang paling panas dan tidak disiplin".


Sejarah berdirinya Anfield Stadium




Sejarah


Everton (tim Sepak Bola Kota Liverpool) memenuhi peraturan liga yang mengharuskan permain dilaksanakan di Stadion tertutup. Sebelumnya Everton bermain di Lapangan Terbuka Stanley Park. Kemudian Everton menyewa lapangan Anfield dengan harga murah. Pertandingan pertama everton di Anfield diadakan pada tanggal 28 September 1884 dimana Everton membantai Earstown 5-0.

Dalam tahun-tahun berikutnya pemilik Anfield , John Houlding membuat perbaikan fasilitas dengan memberikan tempat duduk . Saat itu kapasitasnya mampu menampung 8000 penonton.
Karena adanya perbaikan ini, John Houlding mengenakan kenaikan sewa kepada Everton sehingga terjadi perselisihan dengan Everton. Perselisihan ini kemudian menyebabkan Everton pindah ke Goodison Park (yang menjadi kandangnya sampai saat ini) dan meninggalkan Anfield kosong.

Terbentuknya Liverpool FC


Karena Anfield sudah tidak berpenghuni, maka John Houlding kemudian membentuk tim Sepak Bola pada Mei 1892 bernama Liverpool FC. Sejak itu Liverpool dan Everton menjadi musuh bebuyutan di Merseyside.

Laga perdana Liverpool dilaksanakan pada 1 September 1892, yaitu pertandingan persahabatan dengan Rotherham Town yang berakhir dengan score 7-1 untuk Liverpool.

Pertandingan kompetitif pertama yang digelar beberapa hari kemudian di Anfield oleh Liverpool FC adalah melawan Higer Walton yang hanya dihadiri 200 penonton dengan kemenangan 8-1 untuk Liverpool. Tetapi tanggal 10 September 1892, Anfield dihadiri oleh lebih dari 3000 orang penonton saat Liverpool menghempaskan Stocton yang saat itu adalah pemimpin klasemenn Liga Lancashire.

The Kop



Pada tahun 1906, teras penonton dibuat dan dinamai SPION KOP, mengambil nama sebuah bukit di Natal, Afrika Selatan, yang menjadi ajang pertempuran semasa Perang Boer Kedua. Dibukit ini lebih dari 300 Serdadu Resimen Lancashire Inggris tewas yang kebanyakan berasal dari Liverpool.

Pada puncaknya, The Kop pernah ditempati oleh 28,000 orang penonton. Sehinga tahun 1980-an, The Kop tidak dipasangkan tempat duduk. Penonton berdiri untuk menyaksikan dan mendukung pasukan mereka. The Kop menjadi masyur kerana pendukung fanatik Liverpool terkonsentrasi di The Kop. Bahkan menurut cerita mereka dapat menendang bola ke gawang lawan dari The Kop.

Tempat duduk baru dipasangkan setelah tejadinya Tragedi Hillsborough tahun 1989 dimana terdapat regulasi bahwa stadiun harus seluruhnya dilengkapi dengan tempat duduk.

Pemasangan kursi pada The Kop selesai pada tahun 1995. Kapasitas penonton di The Kop sekarang adalah 12,409, dengan 9 tempat yang diperuntukkan bagi penonton yang mempunya keterbatasan (mis. Cacat)

Anfield Road Stand




Pendukung tim lawan di tempatkan di seksi ini. Awalnya, Anfield Road Stand hanya mempunyai satu baris tempat duduk berteres yang berwarna-warni. Seksi ini dibangun tahun 1998 sebagai dua bagian tempat duduk, dan kini dapat memuat 9,074 penonton dengan 2,654 orang penonton di bagian atas dan 6,391 penonton di bagian bawah serta 29 tempat untuk mereka yang mempunyai keterbatasan fisik.  

Main Stand




Dibuat pada tahun 1895, Main Stand adalah tempat duduk utama di Anfield dan dapat menampung 3,000 orang penonton. Saat itu, struktur ini dibuat menggunakan kayu. Walaupun bagian ini disebut Main Stand, namun The Kop tetap menjadi seksi dimana pendukung fanatik Liverpool berkumpul. Main Stand adalah bagian pertama yang direnovasi di Anfield yaitu pada tahun 1973 dan dirasmikan oleh Duke of Kent. Setelah renovasi, Main Stand dapat menampung sejumlah 12,277 orang penonton, terdiri dari 9,597 orang penonton di tempat duduk utama, 2,409 orang di bahagian Paddock, 177 di podium Pengarah, 54 orang di podium utama dan ruang untuk 40 orang dengan keterbatasan fisik.  

This is Anfield




Anfield mempunyai reputasi sebagai sebuah Stadion dan dikenali sebagai 'Fortress Anfield'. Semasa Bill Shankly menjadi pengurus, beliau ingin mewujudkan satu perang Psikologi kepada pasukan lawan. Ia menempatkan satu papan tanda "This Is Anfield" pada pintu masuk dari kamar ganti ke lapangan. Pemain-pemain Liverpool akan menyentuh tanda "This Is Anfield" ini saat akan masuk lapangan . Papan ini menjadi sesuatu yang menciutkan nyali lawan Liverpool saat bertanding di Anfield.

• Liverpool tidak pernah kalah di Anfield selama 85 petandingan yaitu antara Januari 1978 hingga Jnauri 1981. Dalam 85 laga tersebut, Liverpool menjaring 212 gol dan hanya kemasukan 35 gol.

• Liverpool tidak pernah kalah dalam Pertandingan Liga di Anfield dalam musim-musim 1893/94, 1970/71, 1976/77, 1978/79, 1979/80 and 1987/88. Liverpool menang semua pertandingan di Anfield dalam musim 1893/94.

Lain-Lain

• Lampu Sorot dipasang tahun 1957 dengan harga £15,000, pertama kali digunakan dalam pertandingan persahabatan merebut Floodlight Challenge Trophy pada 30 Oktober 1957 menentang Everton. Billy Liddell melesakkan 2 gol dan Liverpool menang 3-2

• Kehadiran penonton tertinggi pada pertandingan liga adalah 68,757 semasa Liverpool melawan Chelsea dalam musim 1949/50.

• 61,905 orang penonton hadir untuk menyaksikan pertandingan Piala F.A putaran ke-4 antara Liverpool dan Wolverhampton Wanderers (Wolves) pada 2 February, 1952.

• Pendapatan ticket paling banyak adalah £496,000 semasa Liverpool melawan Newcastle dalam musim 1995-96.

Berdiri: 1892
Alamat: Anfield Road, Liverpool L4 0TH England
Telepon: 0151.26.32.361
Faksimile: 0151.26.08.813
Surat Elektronik: customercontact@liverpoolfc.tv
Laman Resmi: http://www.liverpoolfc.tv
Ketua: Tom Werner
Direktur: Ian Ayre
Stadion: Anfield


11. Fernando Torres




Fernando José Torres Sanz (lahir di Fuenlabrada, Comunidad de Madrid, Spanyol, 20 Maret 1984; umur 30 tahun) adalah pemain sepak bola Spanyol yang bermain sebagai penyerang untuk A.C. Milan dengan status pinjaman dari Chelsea dan tim nasional Spanyol. Ia dijuluki El Niño (Bocah laki-laki dalam bahasa Spanyol).
Torres memulai karier dengan akademi sepak bola Atlético Madrid hingga kemudian menembus skuat utama klub tersebut. Ia membuat debut pada musim kompetisi 2001–02. Ia mencetak 7 gol dari 40 kali penampilan di dua musim Segunda División. Selama bermain untuk Atlético, Torres berhasil mencetak 75 gol dalam 174 penampilan di La Liga. Torres bergabung dengan tim Liga Primer Inggris Liverpool pada tahun 2007 dengan memecahkan rekor transfer klub tersebut. Pada musim perdananya bersama Liverpool, ia membuat sejarah dengan menjadi pemain Liverpool pertama yang berhasil mencetak lebih dari 20 gol liga sejak Robbie Fowler melakukannya pada musim 1995–96. Torres menjadi pemain Liverpool tercepat dalam sejarah klub tersebut yang mencetak 50 gol liga setelah mencetak gol ke gawang Aston Villa pada bulan Desember 2009. Torres bergabung dengan Chelsea pada bulan Januari 2011 dengan biaya transfer £50 juta; memecahkan rekor transfer pemain di Britania Raya sekaligus menjadikannya sebagai pemain Spanyol termahal dalam sejarah.
Torres memperkuat timnas senior Spanyol sejak tahun 2003. Ia membuat debut saat menghadapi Portugal pada bulan September 2003. Torres merupakan anggota skuat Spanyol pada putaran final Euro 2004, Piala Dunia FIFA 2006, Euro 2008, Piala Dunia FIFA 2010, dan Euro 2012. Ia tidak mencetak satu gol pun pada Euro 2004, namun mencetak tiga gol pada Piala Dunia 2006. Ia mencetak dua gol pada Euro 2008, termasuk gol kemenangan Spanyol 1–0 atas Jerman di laga final. Ia memenangkan Piala Dunia 2010, namun tidak mencetak satu gol pun pada turnamen tersebut. Ia menjadi pencetak gol terbanyak Euro 2012 dengan 3 gol, yang salah satu golnya dicetak pada kemenangan 4–0 atas Italia di laga final.

Awal Karier

Torres lahir pada 20 Maret 1984 di Fuenlabrada, Comunidad de Madrid,[2] Spanyol. Ia mulai tertarik bermain sepak bola sejak kecil. Saat berusia 5 tahun ia bergabung dengan Parque 84.[1] Ibunya, Flori Sanz setiap hari selalu menemani Torres saat berlatih sementaranya ayahnya, José Torres pergi bekerja.[5] Kakeknya sebenarnya tidak terlalu berhasarat pada sepak bola, namun sangat bangga menjadi pendukung Atlético Madrid, yang juga diwarisi Torres sebagai pendukung klub tersebut.[1]
Torres mulai bermain sepak bola sebagai seorang penjaga gawang, seperti kakaknya.[6] Ketika berusia tujuh tahun, setelah terinspirasi dari karakter anime Kapten Tsubasa,[7] ia mulai bermain sebagai penyerang dalam sebuah kompetisi sepak bola dalam ruangan bersama klub di dekat tempat tinggalnya, Mario’s Holland.[1] Tiga tahun kemudian, ketika berusia 10 tahun, dia mulai bermain dalam pertandingan sepak bola 11-lawan-11 bersama Rayo 13.[8] Ia berhasil mencetak 55 gol dalam semusim dan kemudian mendapat kesempatan untuk berlatih bersama Atlético bersama 12 pemain lain Rayo 13.[8] Para pemandu bakat Atlético terkesan dengan penampilan Torres sehingga ia bergabung dengan akademi sepak bola klub tersebut saat berusia 11 tahun pada tahun 1995.[8]

Atletico Madrid

Tahun 2001, Torres masuk ke tim utama Atletico Madrid. Setelah sebelumnya bermain untuk tim Atletico Madrid B, Torres memulai debutnya melawan tim Leganes. Lalu,memulai gol pertamanya melawan Albacete. Musim pertamanya bersama Atletico Madrid. Hanya Mencetak 6 Gol dari 36 pertandingan yang dijalani nya,tetapi Tim nya bisa promosi ke La Liga,tidak hanya itu Atletico Madrid berhasil Juara Liga Adelante,dan Runner-up Copa Del Rey. Torres pun sempat diminati Sevilla yang krisis striker. Torres pun menolak pinangan tersebut,bermain di La Liga.Pencapaian Torres fantastis,baru berumur 18 tahun sudah menjadi andalan Atletico Madrid,dari 31 pertandingan bersama Atletico Madrid bisa mencetak 22 Gol.Torres pun menjadi ikon Atletico Madrid,yang dimana Torres berjanji setia.Fernando Torres membuat timnya mencuat di peringkat 6 Klasemen.Torres juga mencetak gol-gol penting ketika melawan tim raksasa La Liga.Contoh:ketika Atletico Madrid menahan Valencia di kandang sendiri dengan skor 1–1,Melawan tim Real Madrid sempat unggul walaupun akhirnya kalah di Santiago Bernabeu dengan skor 2–1.Melawan Barcelona dimana Torres mencetak dua gol ketika hanya kalah tipis 3–2 di Camp Nou.Yang paling fantastis mencetak Gol Salto ketika melawan tim raksasa Sevilla di kandang sendiri walaupun tertahan 2–2.Barcelona pun ditaklukan di kandang sendiri dengan dua gol Torres tanpa balas.Melawan Valencia,Torres dengan bangga hatrick dengan skor 4–1.Melawan Real Madrid di kandang sendiri harus tertahan 2–2,1 gol torres lewat kepalanya sempat unggul 2–1 atas Real Madrid.Sevilla dengan perkasa menaklukan Atletico Madrid di Ramon Sanchez Pinzjuan,dengan Skor 3–1,Gol Torres sangat indah dengan melakukan teknik Banana shot yang tidak bisa di tahan Andres Palop. Janji Torres yang setia harus patah karena Liverpool meminangnya pada tahun 2007,dengan harga 37 Juta Euro.

Liverpool

Di pertengahan tahun 2007, Torres resmi bergabung dengan salah satu klub yang menjuarai 18 kali Premier League, Liverpool. Torres memulai debut dengan kemenangan 2–1 atas Aston Villa. Dan ia bermain di Liga Championship pertama kali ketika melawan Toulouse di fase grup dengan menang 1–0. Gol debutnya terjadi ketika melawan raksasa Chelsea sempat unggul 1–0 lewat gol Torres, meski akhirnya tertahan imbang 1–1 di akhir pertandingan tersebut. Torres mencetak hattrick pertamanya ketika melawan Reading dengan skor akhir 4–2 untuk Liverpool. Torres pun meraih gelar Young Player Of The Week.Dia mencetak gol pertama di Liga Championship ketika Porto di gunduli Liverpool 4–1.
Bersama dengan Liverpool, Torres menduduki peringkat ke-50 dari "50 pemain Liverpool terhebat" yang dibuat oleh majalah The Times, mengingat pengaruhnya yang dia berikan kepada Liverpool dalam waktu hanya satu setengah tahun bermain di sana.
Apa yang telah diberikannya kepada salah satu klub raksasa Inggris itu membuatnya jadi ikon Liverpool, dan Torres berjanji untuk tetap setia kepada Liverpool. Pemain berkebangsaan Spanyol ini pun meraih gelar Premier League Player Of The Month di bulan Februari. Musim pertama nya bersama Liverpool berakhir dengan 20 Gol bagi Torres di Premier League. Ia bahkan menjadi kandidat PFA Players' Player of the Year walau akhirnya yang terpilih Cristiano Ronaldo.
Bersama Liverpool, Torres menduduki peringkat ke-50 dari 50 pemain terhebat yang dimuat majalah The Times. Selain itu ia juga pernah meraih gelar "Premier League Player Of The Month" di bulan Februari.


10. Michael Owen


Gerrard dan Owen pernah merasakan masa jayanya bersama Liverpool. Owen memang dikenal sangat produktif dalam mencetak gol untuk Liverpool dalam beberapa musim. Namun, masa kejayaannya hilang setelah ia diterpa berbagai cedera seperti hamstring dan cedera lutut yang membuatnya harus segera hengkang dari Anfield.

Michael James Owen (lahir di Chester, Chesire, Inggris, 14 Desember 1979 umur 35 tahun) adalah seorang mantan pemain sepak bola Inggris. Ia merupakan seorang penyerang yang pernah bermain untuk Liverpool, Real Madrid, Newcastle United, Manchester United, dan Stoke City.
Owen menjadi pemain andalan saat bermain untuk Liverpool dan mencapai puncak kejayaannya saat berhasil meraih treble di musim 2000–01. Ia juga berhasil meraih penghargaan Ballon d'Or pada musim tersebut. Pada Agustus 2004, Owen bergabung ke Real Madrid, namun ia hanya bertahan selama semusim. Selanjutnya, ia pindah ke Newcastle United dengan menandatangani kontrak berdurasi empat tahun. Pada Juli 2009, setelah Newcastle United terdegradasi dan berstatus bebas transfer, ia bergabung ke Manchester United. Setelah tiga tahun bermain di Manchester United, ia bergabung ke Stoke City dengan mendatangani kontrak berdurasi satu tahun. Pada Maret 2013, Owen memutuskan untuk pensiun pada akhir musim 2012–13. Owen adalah satu dari tujuh pemain yang mempunyai catatan gol lebih dari 150 pada ajang Premier League. Owen juga merupakan pemain termuda dalam mencapai 100 gol di Premier League.
Di level internasional, Owen pertama kali bermain untuk timnas senior Inggris pada tahun 1998 dan menjadi pemain dan pencetak gol termuda di timnas saat itu. Ia ikut berpartisipasi di Piala Dunia FIFA 1998, Euro 2000, Piala Dunia FIFA 2002, Euro 2004, dan Piala Dunia FIFA 2006. Di Piala Dunia 2006, ia mendapat cedera parah yang membuatnya harus absen dari lapangan hijau hampir satu tahun lamanya. Total, ia telah mencetak 40 gol dari 89 penampilan untuk timnas dan masuk dalam daftar 10 pemain yang paling banyak tampil membela Inggris. 

Karier klub

Liverpool

Saat berusia 12 tahun, Owen melanjutkan pendidikannya di sekolah menengah dan bakat sepakbolanya mulai dilirik oleh beberapa klub besar Inggris, seperti Liverpool, Manchester United, Chelsea dan Arsenal. Perburuan pun dimenangkan oleh Liverpool yang berhasil mendapatkan tanda tangan Owen dan memasukkannya ke tim muda Liverpool. Kemudian, klub memintanya untuk pindah ke "FA's School of Excellence" di Lilleshall, Shropshire saat ia berusia 14 tahun. Tak lama kemudian, Owen dipanggil bermain untuk timnas Inggris U-15 dan mencetak total 28 gol dari 20 pertandingan untuk timnas Inggris U-15 dan U-16. Permainan Owen semakin berkembang bersama tim muda Anfield,  berbanding lurus dengan prestasinya di sekolah, dengan berhasil mendapat sepuluh GCSE. Namun, Owen memutuskan untuk melanjutkan karier sebagai pemain sepak bola profesional bersama Liverpool
Pada musim 1995–96, Owen mencetak hat-trick saat melawan juara bertahan Piala FA Junior, Manchester United, pada babak perempatfinal. Owen kembali mencetak hat-trick saat menang 4–2 di leg pertama semi final atas Crystal Palace. Pada leg kedua, Liverpool sudah tertinggal 3–0 pada menit ke-50, namun Owen perlahan menguasai pertandingan dan mencetak dua gol, membalikan keadaan menjadi 7–5 untuk kemenangan Liverpool. Selanjutnya mereka menghadapi West Ham United di final. West Ham sendiri belum pernah kalah selama 24 pertandingan berturut-turut, yang pada saat itu memunculkan dua bintang masa depan Inggris; Rio Ferdinand dan Frank Lampard. Owen tidak ikut bermain di leg pertama final karena dipanggil oleh untuk Inggris U-16. Namun di leg kedua, Owen unjuk diri dan berhasil menyamakan kedudukan dengan gol kesebelasnya di ajang ini dan membawa Liverpool menang 2–1. Ini adalah kali pertama dalam sejarah, Liverpool memenangi Piala FA Junior. Owen pun tak pelak terpilih menjadi pemain terbaik dari ajang ini
1996–2000
Owen merayakan ulang tahunnya yang ke-17 dengan menandatangani kontrak profesional dengan Liverpool. Pada 6 Mei 1997, Owen berhasil mencetak gol saat pertandingan debutnya melawan Wimbledon di Selhurst Park.[7] Owen pun berhasil menggeser posisi Robbie Fowler yang cedera sebagai striker utama pada musim 1997–98. Di musim yang sama, ia berhasil memenangi Sepatu Emas Liga Primer dan mendapat penghargaan sebagai Pemain Muda Terbaik PFA.[8] Setelahnya, Owen meneken kontrak lima tahun dengan Liverpool senilai £2.5 juta. Gaji sebesar £10,000 per pekan membuatnya menjadi pesepakbola muda termahal dalam sejarah Inggris.
Owen berhasil mempertahankan Sepatu Emas Liga Primer di musim selanjutnya, walaupun ia mendapat cedera hamstring saat melawan Leeds United. Cedera ini membuatnya harus menyudahi musim ini lebih awal dan baru bisa kembali bermain pada musim 1999–2000 setelah melewati lima bulan masa pemulihan.
2000–2004
Owen berhasil membantu Liverpool merengkuh treble pada musim 2000–01. Liverpool berhasil memenangi Piala Liga Inggris, Piala FA dan Piala UEFA yang sekaligus mengakhiri periode puasa gelar selama 6 tahun. Owen pribadi didapuk sebagai Pemain Terbaik Eropa sebagai penghargaan atas performanya di musim tersebut. Ia menjadi pemain asal Inggris pertama yang menerima penghargaan ini sejak Kevin Keegan mendapatkannya pada tahun 1979.
Pada 29 Desember 2001, Owen mencetak gol ke 100-nya selama berseragam Liverpool saat melawan West Ham United di musim 2002. Ia juga membawa klubnya menjadi jawara di Charity Shield dand Piala Super UEFA pada awal musim 2001. Liverpool pun menjadi klub asal Inggris pertama yang berhasil memenangi lima trofi dalam satu tahun kalender. Owen kembali meneken kontrak senilai £70,000 per pekan pada musim tersebut. Di lain pihak, Presiden Real Madrid, Florentino Pérez, memberikan pernyataan untuk menggaet Owen ke Real Madrid pada awal Maret 2002. Pérez menyatakan ketertarikannya untuk menjadikan Owen sebagai Galáctico selanjutnya.
Pada musim 2002–03, Owen mencetak gol ke 100- nya di Liga Primer pada 26 April saat melawan West Bromwich Albion. Owen mencetak gol di final Piala Liga Inggris ke gawang Manchester United yang membawa Liverpool sebagai juara. Kesuksesan di Piala Liga ini membuat Liverpool berhasil mengakhiri musim dengan trofi untuk tiga musim berturut-turut.
Kegagalan Liverpool untuk lolos ke Liga Champions, menimbulkan spekulasi tentang kelanjutan masa depannya di Liverpool. Pemecatan Gérard Houllier sebagai manajer Liverpool pada musim berikutnya pun, kembali membuat spekulasi tersebut merebak.
Semenjak tahun 1998, Owen selalu menjadi top scorer Liverpool di tiap musimnya, sampai ia pindah meninggalkan klub tersebut. Real Madrid mengikat Owen dengan kontrak sebesar £8 juta pada 13 Agustus 2004, plus perpindahan gelandang Antonio Núñez ke Liverpool sebagai kesatuan paket pembelian.

Karier internasional

Owen telah tampil sebanyak 89 kali untuk Inggris dan telah mencetak 40 gol. Ia menempati urutan ke-4 daftar pencetak gol terbanyak di timnas Inggris, di bawah Bobby Charlton (49), Gary Lineker (48) dan Jimmy Greaves (44). Ia juga memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak di ajang kompetitif, bersama Wayne Rooney. Namanya pun masuk dalam daftar 10 pemain yang paling banyak tampil untuk Inggris.
Bersama timnas Inggris, ia telah bermain di Piala Dunia 1998, 2002 dan 2006, dan juga di Euro 2000 dan 2004. Ia berhasil mencetak gol di seluruh kompetisi ini kecuali satu (Piala Dunia 2006), yang menjadikannya sebagai satu-satunya pemain Inggris yang mampu mencetak gol di 4 kompetisi utama yang berbeda. Ia termasuk salah satu dari 11 pemain Inggris yang pernah tampil di tiga edisi Piala Dunia.
Ia menjalani debutnya bersama timnas senior pada pertandingan persahabatan kontra Chili, 1 Februari 1998, yang dimenangkan oleh Chilli 2–0. Hal ini menjadikan Owen sebagai pemain termuda yang pernah tampil untuk Inggris. Saat itu, ia masih berusia 18 tahun 59 hari.
Owen mendapat cedera yang cukup parah saat bertanding melawan Swedia di babak grup Piala Dunia 2006, Jerman. Pada tanggal 21 Juni, dilaporkan bahwa ligamen krusiat anterior di lututnya robek dan ia harus pulang ke Inggris dan meninggalkan turnamen lebih awal. Pada Maret 2009, Owen mengakui bahwa cedera-cedera yang terus-menerus dan silih berganti ia dapatkan berberapa tahun setelahnya, semua berkaitan dengan cederanya di Piala Dunia 2006. Ia juga mengakui bahwa seharusnya ia tidak terburu-buru kembali bermain di pertandingan kompetitif setelah mendaptkan cedera tersebut.

9. Patrik Berger


Karier Berger mulai tersendat setelah beberapa kali menjalani serangkaian cedera lutut. Namun ketika ia fit, dirinya menjadi salah satu aset yang berharga bagi Liverpool. Ia bisa bermain di sayap atau di belakang striker, ia pun turut andil dalam mencetak gol dan memberikan umpan yang akurat.
Patrik Berger lahir di Praha, Cekoslowakia, 10 November 1973 umur 41 tahun.


8. Xabi Alonso


Performa Alonso tidak diragukan lagi bila tampil bersama Gerrard untuk mengisi lini tengah Liverpool. Keduanya memiliki kemampuan untuk membaca arah permainan lawan dan bisa bekerja sama untuk menutupi kekosongan. Namun Gerrard kecewa ketika pihak klub rela melepas Alonso ke Real Madrid saat masih di masa puncak mereka.

Xabier "Xabi" Alonso Olano lahir 25 November 1981, Spanyol. dia adalah pemain sepak bola Spanyol yang bermain untuk Bayern Munich.
Alonso memulai kariernya di Real Sociedad, tim utama di provinsi tempat tinggalnya Gipuzkoa. Setelah masa pinjaman singkat di SD Eibar, ia kembali ke Sociedad di mana kemudian oleh manajer John Toshack ditunjuk sebagai kapten tim. Alonso sukses memainkan peran, membawa Real Sociedad ke peringkat dua di musim 2002-03. Dia pindah ke Liverpool pada bulan Agustus 2004 dengan nilai £ 10.500.000. Ia memenangkan Liga Champions di musim pertamanya di klub, mencetak gol penyama kedudukan di Final. Musim berikutnya, ia memenangkan Piala FAdan Community Shield. Dia pindah ke Real Madrid di awal musim 2009-10 dalam sebuah kesepakatan senilai sekitar £ 30 juta. Setelah lima musim di klub, memenangkan penghargaan termasuk gelar liga pada 2012 dan Liga Champions pada 2014, ia dikontrak oleh Bayern Munich senilai £ 5 juta.
Dia membuat debut internasional untuk Spanyol pada bulan April 2003 dalam kemenangan 4-0 melawan Ekuador. Selama bermain untuk Spanyol, Alonso telah memenangkan Euro 2008, Euro 2012 dan Piala Dunia 2010, dan ia juga telah mewakili negaranya di Euro 2004 dan Piala Dunia 2006. Pada tanggal 23 Juli 2012, Alonso mengumpulkan caps ke-100 bagi Spanyol di perempat final Euro 2012 saat melawan Prancis: ia merayakan kesempatan itu dengan mencetak dua gol bagi Spanyol dan membawa mereka melaju ke semi-final. Setelah kegagalan Spanyol untuk maju dari babak grup di Piala Dunia 2014, Alonso pensiun dari sepak bola internasional pada 27 Agustus 2014.

Prestasi

Klub

Liverpool
  • Juara:
  • Juara kedua:

Negara

Spanyol
  • Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA: 2008
  • Piala Dunia FIFA: 2010
  • Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA: 2012

Individual

  • Penghargaan Don Balón untuk Pemain Terbaik Spanyol: 2003
  • Penghargaan La Liga (LFP Awards) untuk Gelandang Terbaik Spanyol 2012


7. Dietmar Hamann


Hamann menjadi salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia ketika kariernya mulai bersinar di Liverpool. Bersama Gerrard di lini tengah, ia mampu memperkokoh pertahanan Liverpool. Selain itu, ia juga juga kerap kali memberikan serangan yang mematikan.  Sama halnya dengan tendangan Gerrard dan Risse, Hammann mampu memberikan kejutan dengan tendangan kerasnya dari tengah lapangan. Namun, ia memutuskan untuk segera bergabung dengan Manchester City pada 2006.

Dietmar "Didi" Hamann (lahir di Waldsassen,Bavaria, Jerman, 27 Agustus 1973; umur 41 tahun) adalah pemain sepak bola asal Jerman yang saat ini bermain bersama Manchester City dan pernah memperkuat The Reds Liverpool sejak debut pada tahun 1999 hingga 2006 dan telah meraih beberapa gelar juara dengan klub asal kota pelabuhan di Inggris. Ia dianggap sebagai salah satu gelandang bertahan terbaik di dunia, bermain dengan tenang dan solid dalam pertahanannya.
Hamann menjadi pemain Liverpool pertama sejak Roger Hunt (1966) yang bermain dalam final Piala Dunia 2002, ketika Jerman bertemu dengan[[Brazilian Brazil. Hamann telah bermain sebanyak 51 kali dan mencetak 4 gol bagi Jerman selain itu dia juga termasuk dalam skuat Jerman dalam Piala Dunia 1998, Piala Eropa 2000, Piala Dunia 2002, dan Piala Eropa 2004.

Prestasi 

Liverpool

Juara
Runner Up

German   

Runner Up

2002 Piala Dunia


6. Steve McManaman


Steven Theodore "El Macca"
McManaman (lahir di Bootle, Merseyside, Inggris, 11 Februari 1972; umur 43 tahun) adalah mantan pesepak bola asal Inggris yang bermain pada tahun 1990-an hingga awal 2000. Steve biasa bermain sebagai gelandang sayap. Dalam kariernya Macca pernah bermain bersama dua klub paling sukses dalam sepak bola Eropa yaitu Liverpool F.C. dan Real Madrid. Dia juga menjadi pemain Inggris yang mengoleksi banyak piala bersama klub non Inggris, selain itu Macca menjadi pesepak bola berkebangsaan Inggris pertama yang dua kali memenangkan tropi Liga Champion, dan juga merupakan pemain Inggris pertama yang memenangkan piala Liga Champion bersama klub non Inggris.
Setelah pensiun bermain bola pada tahun 2005, dia menjadi komentator sepak bola untuk Setanta Sports.

Prestasi bersama Liverpool (1989 - 1999):
  • Piala FA Juara: 1992
  • Piala Liga Juara: 1995 (Juga Juara Alan Hardaker, Tropi untuk man of the match)
  • FA Community Shield Juara: 1990
  • Piala FA runners up: 1996


5. John Arne Risse

 

Risse tampil 234 kali bersama Liverpool sejak 2001 hingga 2008. Di era kepemimpinan Gerrard, Risse mulai tersohor setelah mampu menciptakan gol-gol spektakuler melalui sepakan keras kaki kirinya. setelah melewati tujuh tahun, ia akhirnya memutuskan untuk hijrah ke As Roma setelah minim bermain akibat posisinya diisi Fabio Aurelio.

John Arne Semundseth Riise (lahir di Ålesund, Norwegia, 24 September 1980; umur 34 tahun) adalah seorang pemain sepak bola profesional asal Norwegia yang bermain sebagai bek kiri untuk Fulham di Liga Primer Inggris dan tim nasional Norwegia.
Riise mempunyai adik kandung yang juga pemain sepak bola Bjørn Helge Riise, yang merupakan rekan satu tim di Fulham. Riise mengawali karier sebagai pemain yunior Aalesund. Ia pernah bermain untuk tim utama Aalesund, AS Monaco, Liverpool, dan Roma sebelum bergabung dengan Fulham pada bulan Juli 2011.

4. Sami Hyypia


Nama Hypia baru dikenal setelah bergabung dengan liverpool pada 1999. Setelah sepuluh tahun berkarier, ia menjelma sebagai pahlawan "The Reds". Ia sukses mengoleksi berbagai trofi bergengsi di sepanjang karirnya. Ia menjadi salah satu pemain yang pernah merasakan bermain bersama dengan Gerrard dan Carragher di masa itu.

Sami Tuomas Hyypiä (lahir di Porvoo, Finlandia, 7 Oktober 1973; umur 41 tahun) adalah mantan pemain sepak bola Finlandia yang bertinggi tubuh 196 cm yang berposisi sebagai bek tengah di klub Bayern Leverkusen. Saat ini ia adalah manajer klub Bayer Leverkusen.
Masa kejayaan dia adalah saat di Liverpool, dimana dia bersama Steven Gerrard dan Djibril Cisse ia telah meraih beberapa gelar juara di klub tersebut, ia juga pernah memegang ban kapten di klub tersebut sebelum akhirnya beralih ke Steven Gerrard. Sementara, bersama timnas Finlandia ia telah tampil 105 kali dan mencetak 5 gol sejak debutnya di timnas tahun 1999 hingga memutuskan pensiun dari timnas pada tahun 2010.

Hyypiä besar di Voikkaa, Finlandia, 100 mill timur laut Helsinki, dari orang tua bernama Irma dan Jouko Hyypiä. Kedua orang tua Hyypiä'adalah pemain sepak bola, ayahnya Jouko bermain di klub FInlandia Pallo Peikot, sedangkan ibunya adalah penjaga gawang amatir.
Saat muda Sami bermain hoki es, namun pengaruh dari kedua orang tuanya membuat dia memilih untuk berkarier di sepak bola; dia berkata "Aku rasa hanya ada satu pilihan karier untuk saya."

Karier 

Liverpool

Pada 19 Mei 1999 Hyypiä dibeli oleh Liverpool, tim yang didukungnya semenjak kecil, dengan harga £2.6 juta, dia direkomendasikan kepada mantan chief executive Peter Robinson oleh seorang kameramen TV. Segera setelah kedatangannya, Hyypiä segera menjadi bek tengah yang tangguh bepasangan dengan Stéphane Henchoz. Pada musim kompetisi 2000-2001, Hyypiä menjadi kapten bergantian dengan Robbie Fowler ketika Jamie Redknapp, sang kapten tim, mengalami cedera panjang. Selama musim tersebut, Hyypiä dan Fowler memimpin tim untuk meraih treble yang sangat bersejarah: Worthington Cup, Piala FA dan Piala UEFA. Pada 2002, Hyypiä menjadi kapten tim sepenuhnya setelah Redknapp, mengalami cedera yang sangat panjang, serta bersama Fowler meninggalkan klub. Setelah permulaan yang sangat baik dalam kariernya bersama Liverpool akhirnya menurun dan pada musim 2003 posisi Hyypiä sebagai kapten digantikan oleh Steven Gerrard.
Pada 2003, Hyypiä menerima kartu merah ketika bertanding melawan Manchester United, satu-satunya kartu merah dalam kariernya.
Pada 2004, manajer Liverpool yang baru Rafael Benítez mengubah posisi Jamie Carragher untuk berpasangan dengan Hyypiä di posisi bek tengah. Nampaknya ini yang membuat Hyypiä bersama tim meraih sukses di musim tersebut, dengan menjuarai Liga Champion, di belakang mereka berdua membuat barisan pertahanan sangat solid. Pada 10 Agustus 2005, dilaporkan bahwa Hyypiä setuju untuk memperbaharui kontrak selama 3 tahun setelah berdiskusi selama seminggu bersama the Reds yang membuat dia akan bertahan di Anfield hingga 2008.
Selama musim 2005-2006 dia menjadi pilihan ketiga untuk posisi kapten setelah Jamie Carragher terpilih sebagai wakil Gerrard. Di musim ini pula dia masuk menjadi 25 pemain Liverpool sepanjang sejarah yang paling banyak bermain bersama klub saat tampil di Carling Cup melawan Arsenal pada Januari 2007.
Banyak sepekulasi yang berkembang pada musim panas 2007 dimana dia dihubungkan dengan Fulham, Newcastle United, Reading dan Wigan Athletic, Namun Hyypiä meyakinkan bahwa dia akan bertahan hingga kontraknya berakhir. Pada 25 Agustus 2007 Hyypiä meengalami cedera hidung saat pertandingan tandang melawan Sunderland di Stadium of Light. Namun dia segera sembuh dan tampil kembali saat pertandingan melawan Toulouse dalam pertandingan kualifikasi Liga Champion Eropa pada 28 Agustus 2007, dimana saat itu dia mencetak gol kedua Liverpool dalam pertandingan tersebut. Saat itu dia mengenakan ban kapten menggantikan Steven Gerrard dan Jamie Carragher harus absen.
Pada April 2008, Hyypiä menandatangani kontrak baru hingga musim panas 2009. Benitez merasa bahwa dia adalah contoh yang baik bagi para pemain bertahan muda seperti Martin Škrtel dan Daniel Agger. Musim 2008/2009 akan menjadi tahun kesepuluh kariernya sebagai pemain bertahan di Liverpool.
Pada 2 Maret 2008 dalam pertandingan melawan Bolton Wanderers, Hyypiä tercatat sebagai 20 pemain Liverpool FC yang tampil terbanyak sepanjang masa.
Pada 8 April 2008 dia menecetak gol balasan Liverpool F.C. ke gawang Arsenal F.C. dalam perempat final Liga Champion. Liverpool memenangkan pertandingan dengan mencetak tiga gol kegawang Arsenal, dengan jumlah skor akhir 4-2, membawa Liverpool melangkah ke semifinal.
Pada 30 April 2008 dia melakukan pelanggaran pada Michael Ballack sehingga membuat Chelsea memperoleh tendangan penalti pada babak perpanjangan waktu di pertemuan kedua semifinal Liga Champion 2008. Frank Lampard mencetak gol dari titik putih dan membawa Chelsea unggul 3-2.
Pada 22 Agustus 2008 pendatang baru di Liga Premier Inggris Stoke City F.C. memberikan penawaran £2.5 juta untuk Hyypia namun Liverpool menolak tawaran tersebut.
Hyypiä terpilih menempati posisi no 19 dalam 50 pemain asing Liga Premier Inggris versi "Sky" , di posisi 45 dalam 100 pemain asing terbaik versi majalah "Four Four Two" , serta terpilih menempati posisi no 38 dalam "100 Players Who Shook the Kop"

Internasional karir

Finlandia

Hyypiä membuat debut untuk pertama kalinya bersama Finlandia melawan Tunisia pada 7 November 1992 saat berusia 19 tahun. Dia menjadi pemimpin di lini pertahanan Finlandia, serta menjadi pilihan kedua sebagai kapten tim. Dia menempati urutan ketiga terbanyak membela Finlandia sepanjang masa dengan 90 penampilan. Jika Hyypiä bermain dalam seluruh partai kualifikasi piala dunia 2010 maka dia akan bermain sebanyak 100 kali.
Pada penampilannya yang ke 50 pada tahun 2003, Hyypiä mencetak gol kemenangan Finlandia atas Irlandia Utara , ironisnya gol internasional pertama Hyypiä juga dicetak saat berhadapan dengan tim yang sama.
Hyypiä pernah dianugrahi "footballer of the year" di Finlandia sebanyak enam kali.

Pensiun dan melatih

Pada Mei 2011 Hyypiä mengkonfirmasikan selama konferensi pers bahwa musim 2010-11 akan menjadi musim terakhirnya di sepakbola profesional. Tak lama setelah membuat pernyataan pensiun, Hyypiä katanya akan menjadi bagian dari staf pelatih untuk kedua timnas Finlandia dan Bayer Leverkusen. Hyypiä telah menyiapkan dana untuk membantu atlet muda yang menjanjikan asal Finlandia. Sebagai bagian dari usahanya untuk mengumpulkan dana bagi yayasan, ia berpartisipasi dalam Helsinki City Marathon pada tanggal 20 Agustus 2011. Waktunya adalah 3 jam 56 menit 09 detik.
Pada tanggal 1 April 2012, Hyypia ditunjuk sebagai pelatih sementara Bayer Leverkusen, bersama pelatih U-19 Sascha Lewandowski, setelah pemecatan manager saat itu Robin Dutt. Pada tanggal 8 April 2012, Leverkusen memainkan pertandingan pertama mereka di bawah Hyypia dan hasilnya hanya bemain imbang 1-1 melawan Hamburger SV. Pada tanggal 15 Mei 2012, Hyypia dan Lewandowski dikonfirmasi sebagai manajer Bayer Leverkusen